Blogger Widgets BLOG BODOH SEEKOR SANTRI

Kamis, 21 April 2016

Mereka, guru yang bijaksana

Hujan kembali turun, meneteskan benih kehidupan di segala penjuru tempat yg ia lewati.
Sang surya pun mengalah kepada Sang rembulan, bergantian shift demi menjaga kestabilan ekosistem di dunia.
Aku masih termenung di depan meja sendu seraya malam tanpa bintang belapis awan. Sepi.
Ku tulis ribuan bait senyap diatas kertas putih. Bercumbu dengan pena agar ia mau berkolaborasi dengan kertas, tangan, dan pikiran.
Seakan hariku tiada lagi kesenangan, terpaku dibawah naungan lampu remang disudut ruangan.
Inilah dilema yg selama ini berhasil menginvasi diriku, mengusak - asik jiwa yg tenang, dan meracuni otak dengan dogma - dogma bodoh yg terlahir sendiri.
Terima kasih gagal...
Terima kasih kecewa...
Kau mengajarkan ku bagaimana rasanya berantakan.
Pengalaman yg indah tak kuasa ditampung diwadah.
Terima kasih gundah, terima kasih.

Jumat, 15 Mei 2015

Outside #Part1

Aku disini, duduk bersebelahan bersama bayanganmu. Menikmati indahnya mentari pagi seraya memberikan salam hangat kepada pagi yang cerah dan awal dari musim semi. Membaca buku karangan Aliazalea sambil sesekali menyeruput chocholatte yang baru saja ku beli di kedai kopi jalanan ketika aku hendak pergi berangkat ke kampus. Sepi menemaniku pagi ini, hanya ditemani suara-suara serangga dan sedikit suara mobil hilir mudi. Waktu menunjukan pukul 6:13 waktu London, dan aku masih menikmati kesendirianku bersama dengan sepi dan juga bayanganmu. 2 tahun setelah kepergianmu rasanya hampa, tidak ada rasa yang sama yang pernah ku rasakan seperti ketika kita masih bersama dulu.

'Hey bro! I want to go breakfast, you wanna join?' ajak 2 orang teman ku, Harry dan Malik mereka kembar siam beda 11 menit. 'Go ahead guys! I'll catch up later' jawabku sambil membuka lembar halaman novel yang sedang ku baca. Mereka pun pergi meninggalkanku ke kantin atau kafe tempat biasa kami nongkrong, entah kenapa aku bingung kenapa mereka berdua sangat baik kepada ku. Jujur saja, di kampus ku ini hanya mereka berdua ditambah 1 orang mahasiswi yang mau berteman dan mengobrol banyak dengan ku. Selebihnya hanya memandangku sebelah mata, menganggap ku sebagai orang yang hanya mengandalkan keberuntungan berkat beasiswa yang ku peroleh. Aku sabar.

Hari ini aku telah melewatkan mata kuliah Psikodiagnostik yang lagi-lagi aku harus berpikir extra kejam khusus untuk mata kuliah ini karna sangat mempengaruhi nilai kelulusanku kelak dan hari ini hanya ada satu mata kuliah. Segera bergegas dari bangku kuliahku menuju kafe biasa aku dan 3 orang teman ku nongkrong.
'How about your class, bima?' Harry membuka percakapan. 'as always dude' aku jawab sekenanya. Lalu tiba lah 2 orang teman ku yaitu Malik dan Tasya yang langsung memesan pesananya lalu menghampiri kami dibangku pojok ruangan. 'Hey bima, how are you today? we didn't meet all day' tanya tasya agak cemas. 'Yeah, I'm sorry I have many problems with my courses and my lecturer' jawab ku
'Don't worry about it bima, just live it and always be patient bro' sahut Malik yang langsung menanggapi pembicaraan ku dengan Tasya.
Kalau Harry dan Malik ber-kewarganegaraan Pakistan, Tasya ber-kewarganegaraan yang sama dengan ku. Indonesia. Di kampus ku ada lumayan banyak mahasiswa/siswi Indonesia yang bersekolah disni tetapi yang baru ku kenal selama kurang lebih 1 tahun belakangan ini baru hanya Tasya dan beberapa Staff KBRI London.

'Nanti malam apa kalian ada acara? aku ingin pergi menonton film atau hanya sekedar pergi berjalan-jalan di taman kota, ada yang berminat?' tanyaku.
'Wah.. sepertinya aku tidak bisa bima karna aku ada banyak pekerjaan dirumah dan tugas dari kampus ku.' Harry menanggapi.
'Kalo aku juga sama dengan Harry, jadi maaf saja' tambahnya Malik.
'Hmm... kalo lo gimana sya? apa lo juga sibuk sama urusan kampus lo?'
'Haha engga bim gue malam ini lagi bebas kok, ga ada kerjaan yang menuntut untuk dikerjakan secepatnya jadi kayaknya gue bisa nemenin lo buat pergi nonton atau jalan-jalan' jawab Tasya memberikan respon baik dari pertanyaanku tadi.
'Okay, jam 7:30 gue jemput lo di depan apartemen'
'Di tunggu' jawabnya sambil tersenyum simpul.
Itulah yang ku suka dari Tasya, dia baik, cantik, humoris, dan juga pandai. Ahh, tapi kenapa aku tidak bisa menaruh hatiku kepadanya, aku selalu bertanya-tanya kepada hatiku dan juga diriku sendiri. 'Kenapa aku tidak bisa mencintai seseorang yang sedang dalam pelukan, kenapa aku masih terjebak dalam cinta masa lalu yang seakan-akan hinggap dan enggan melepas rangkulannya dari pundak ku. Kenapa?' tanya ku kesal dalam hati. Lagi-lagi aku teringat seseorang dan cerita lama yang belum terbungkus rapat 2 tahun silam. Ku kepalkan tanganku kuat-kuat. Rasanya aku ingin mati saja.


Aku sudah siap menunggu Tasya keluar dari apartemen nya, dengan kaus Crooz dan celana skinny jeans navy serta sepatu vans authentic aku memencet bel apartement Tasya untuk kedua kalinya. Entah mengapa hari ini aku hanya ingin berdandan agak sedikit terlihat gaul dan wangi. Banyak orang yang mengatakan termasuk ke 3 teman ku bahwa aku ini tidak wangi tetapi juga tidak bau, jadi rasanya hambar tidak ada bau badan tetapi tidak ada wangi parfum. Ajaib!
'Lama banget lo, cewek emang ye kalo dandan lama banget berasa sebulan nih gue nunggu, bentar lagi udah pengen gajian aje rasanye.'
'Yee kambing lo bim, tadi tuh gue baru banget abis mandi pas lo pencet bel pertama ini juga udah buru buru kali.' jawab Tasya.
'Yaudah yuk cabut!'
'Eh, makan dulu ya, laper banget gue belom makan dari jamannye Fir'aun ngojek payung.' pintanya memelas.
'Anjir haha iye gue juga laper siang tadi cuman makan sandwich tuna doang'
Aku sengaja tidak mengajaknya naik bus atau taksi, aku sengaja mengajaknya berjalan kaki hanya ingin berlama-lamaan saja dengan Tasya sekaligus menguji apakah Tasya orang yang setia yang tidak mengukur cinta dari seberapa kerennya tunggangan yang dimiliki si lelaki atau berapa senti tingkat ketebalan dompet si lelaki tersebut. Sampai di taman kota kami duduk di pinggir lapangan sambil bersandar di pohon rindang, menikmati indahnya bintang malam itu kami bercerita banyak tentang kejadian kejadian apa saja yang dialami seharian ini.
'Tadi gimana soal matkul lo? bikin berasep kepala lo lagi?' tanya Tasya
'Yaah as always sya, tapi mau gimana lagi? gue juga ga bisa kan ngehindarin matkul brengsek itu. Mau ga mau ini juga pilihan gue buat ambil jurusan Psycholog jadi ini juga yang nentuin masa depan gue kelak.'
'Sabar bim, semua ini kan buat lo juga dan demi lo juga kan.. inget bim nyokap lo pengen ngeliat elo pake toga dan di cap cum laude meskipun beliau sekarang udah di surga sana. Tapi gue yakin beliau pasti seneng kok dengan kerja keras lo selama ini, apalagi lo bisa sukses dan raih cita-cita lo.' jawab Tasya yang memberikan ku pencerahan dan masukan. Aku merenung.
'Ga di makan burgernya? sini gue makan! lo beli 2 tapi ga dimakan sayang banget tau bim' Tasya membangunkan ku dari lamunan
'Eh gue makan enak aje gue laper banget gilak yekali gue ngasih lo ntar gue makan ape?'
'Laper tapi ga dimakan-makan dari tadi? lagi mikirin apaan sih lo emangnya kayaknya lagi mikirin sesuatu gitu deh sampe lupa sama makan.'
'Ah, engga gue ga mikirin apa-apa iya ini mau gue makan kok santai.' aku mengelak.


Jam menunjukan pukul 21:58 waktu London tepat aku dan Tasya berdiri di depan apartement nya. Biasanya kami bisa menghabiskan waktu dari malam sampai menjelang  fajar tetapi kami putuskan untuk pulang lebih awal karena besok kami masih ada mata kuliah yang harus di ikuti.
'Gue balik dulu yaa, hati-hati lo di jalan awas banyak begal' canda Tasya.
'This is London Hunny... beda sama jakarta dan sekitarnya ya'
'Yaudah gue duluan ya , Good night bima sleepwell' kata Tasya di iringi dengan senyum manisnya.
'Night too sya' aku menanggapi sekaligus membalas senyumnya.

Malam itu menjadi salah satu malam terindah yang pernah aku lalui dalam hidup ku. Sempat aku senyum-senyum sendiri mengingat kejadian-kejadian yang kita rangkai malam ini, tetapi semua itu sekejap hilang seolah-olah ditelan bumi. Raut wajahnya menghiasi dinding pikiranku dan suaranya menguasai telinga dan otak ku. Aku tak kuat menahan rasa sakit, perih, dan rindu yang mendalam. Aku segera berlari menuju ke apartement ku lalu ku banting pintu aparement dengan keras lalu aku berlari ke kamar mandi dan terpaku di hadapan cermin di atas wastafel yang menempel di tembok kamar mandi. Aku melihat wajahku, aku melihat wajahnya lalu aku menangis, menangis dan menangis hingga aku akhirnya tak kuasa menahan tangisanku dan membuat ku emosi lalu ketika aku hendak memukul cermin tersebut tersirat wajah tasya sedang tersnyum kepadaku, cermin pun hancur, aku berhasil menghancurkan cermin di kamar mandi ku dan melukai tangan ku. Aku kembali terbayang wajah Tasya, wajah yang akhir-akhir ini selalu menemani hari-hari ku wajah yang tak pernah ku bosan untuk memandangnya. Tiba tiba muncul perasaan yang hangat dalam hati, seperti ingin memiliki namun tidak berani untuk meminta izin kepada sang pemilik. Rasa yang mirip seperti kita merasa kehilangan seseorang yang berharga bagi kita. yaaa... Sayang.

Minggu, 19 April 2015

Visi Misi Yang Sebenarnya

Flashback ke masa dimana gue masih menjadi anak kesayangan sekaligus anak satu satunya membuat gue ingat akan seseorang yg mana dulunya dia itu adalah seseorang yg amat sangat gue jaga dan gue rangkul pada saat itu. Lebih tepatnya orang ke 3 dari beberapa orang kesayangan gue.

Gue yg waktu itu masih sering ngelap ingus ke lengan baju *sampe sekarang juga masih*, sering berak ditengah jalan dan baru mau minggir ketika ada truck yang ng-klakson, yg masih doyan netek di emaknye orang bukan netek ke emak gue karena gue pikir mainstream waktu itu. Gue udah ngerasain apa itu yg namanya "suka" kepada lawan jenis.

Visi Andini Putri, mungkin bisa dibilang bidadari buta pertama yg mau deket deket sama gue si anak tapir bermuka laron. Perawakan kecil, putih, dan manis karna dia berdarah Jogja ini sering banget bikin gue jadi ge-er sendiri kalo lagi maen atau lagi ngobrol sama dia. Ada aja bahan buat ngobrol waktu itu, entah ngobrolin Mpok Masnah yg anaknya kselak tai kambing, si Rusdi yg teteknya 6 kaya anjing, si Udin yg palanya berbentuk Love. *kadang juga dipanggil Naget karna palanya gurih klo diliat, renyah klo di jilat* Selalu ada bahan untuk di perbincangkan.

Gue juga inget banget permainan favorit kita yg sering kita mainin bareng kala itu. Karet! yak karet, cowok cewek semua sama rata. Ini mungkin bisa di artikan gue udah paham arti Kesetaraan Gender sejak gue masih duduk di bangku tukang bubur kayanya. Itu salah satu permainan paling seru yang menghabiskan energi cukup banyak dan menghabiskan uang untuk membeli karet gelang serta menghabiskan bulu kaki karena pada saat itu, saat gue berumur ±7tahun bulu kaki gue udah selebat dan setinggi rumput rawa rawa di amazon.

Kadang juga kita sering banget maen Raket walaupun nama aslinya Badminton, tapi karena gue emang dasarnya perilaku pemalas jadi gue menyebutnya Raket sesuai dengan apa yg gue gunakan ketika bermain permainan tersebut.

Inget ketika gue dulu saking sukanya ke dia sampe sampe adu bacot sama temen gue. Dimana kala itu harga diri seorang teman lebih rendah daripada harga seekor ikan cupang. Hampir terjadi baku hantam waktu itu tetapi tidak jadi karna akhirnya kita memilih jalan tengah yaitu adu cupang yg ga ada ujungnya karna ketika ikan cupangnya ada yg kalah kami tidak ada yg merasa kalah dan akhirnya dilanjutkan dengan maen gundu/klereng. Tetapi tetap saja tidak ada ujungnya jadi gue memutuskan untuk menyalib temen gue dengan posisi terbalik diatas kolam buaya.

Pernah sempet gue soksok nge-promosiin dia sebagai pacar gue, pernah juga gue promosiin dia ke sepupu sepupu gue klo misalnya di kampung gue tepatnya di sebrang rumah gue itu ada cewe cakep nganggur dan gue mencoba untuk menjadi anak yg soksok "laku" waktu itu. Gue soksok nawarin si Visi ke sepupu gue tetapi dalem hati gue berdoa supaya dia ketika ingin mengungkapkan rasa sukanya ke si Visi ketabrak semut, kejang kejang, terus mati.

Tapi seiring berjalannya waktu kita secara tidak sadar sudah tumbuh menjadi pribadi yg lebih dewasa. Dewasa dalam hal pornografi dan pornoaksi karna dulu gue sempet nyolong ayam tetangga hanya untuk memuaskan nafsu syahwat gue semata. Dan itu masih anak ayam yg biasa dijual di depan SD trus di cet warna warni biar unyuk. Ketika visi memasuki jenjang SMP kelas 8 disitu gue denger bahwa dia punya "Pacar". Pacar dalam arti kata yg sesungguhnya.

Ini membuat gue seakan akan diacuhkan, dibuang, diludahin trus di jilat lg ludahnya trus diludahin lg dijilat lg. Gitu aje trus ampe Nabila Jekate Patlapan kawin ama gue. Disitu gue nyerah dan balik lg ke profesi gue semula, nyolong anak ayam untuk dicabuli dirumah tetangga.

Tapi gue sadar bahwa cinta tidak harus memiliki, itu kata kata mutiara cinta yg pertama kali gue denger ketika gue keseringan nonton Cinta Fitri Season Tukang Tuak Berangkat Umroh. Tetapi emang bener adanya, karna ketika kita menjadi teman itu rasanya lebih flexibel, comfortable, playstation, nintendo apalah itu namanya jadi asik. Gue ga kebayang klo misalnya gue bener jadian waktu itu sama Visi dan tau tau kisah cinta bodoh kita kandas di tengah jalan diterpa genangan air, entah jadi apa sekarang kami ini? Apakah masih bisa kita saling menyapa 1 sama lain, saling tersenyum 1 sama lain, saling tertawa diatas penderitaan orang lain? *anjir sadis wkwk*?
Terkadang gue jg suka mikir, apakah masih ada kehidupan setelah patah hati?

Lepas dari itu semua ternyata Visi memberikan warna yg begitu eksotis, begitu ramai sampai susah untuk dijabarkan. Banyak sekali momen momen dan fenomena fenomena yg terangkum dalam masa lalu bodoh kami. Kisah cinta yg ajaib namun sejatinya tidak masuk akal akan berujung sesuatu yg mungkin bisa membuat kalian senyum senyum sendiri ketika sedang membayangkannya atau mengingatnya kembali.

Misi tidak harus sama dengan Visi yg dituju, tetapi Visi adalah Misi yg sebenarnya.

-gak masuk akal cuk!

Kamis, 02 April 2015

Dia

Dia, wanita bermuka dua
Tak tahu dia itu apa dan siapa
Kenapa dan bagaimana
Dimana dan terus kenapa

Dia, wanita yang senantiasa membunuh
Senantiasa menghancurkan
Menghancurkan setiap relung
Mematahkan kepercayaan
Yang..
Mungkin telah rapuh
Mungkin juga telah hancur

Dia, adalah wanita yang senantiasa
Membawa kenyamanan
Membawa keindahan
Menambah estetika di setiap aspek
Namun sejatinya keparat

Dia

Fitri Yang Hilang Ditelan Gamakichi

Semua orang pasti pengen yg namanya "Impiannya Selalu Tercapai" sama hal nya dengan gue, remaja yg masih wara wiri mencari jati dirinya yg tak tau dimana adanya, caranya untuk mendapatkannya.

Ayodance jadi pelarian gue buat ngedapetin kesenangan yg semu pada saat itu, dimana gue yg seorang remaja labil yg doyan nge-game, nongkrong ga jelas, hura hura, mabok, dan sedikit melenceng ke arah Narkotika ini lagi giat giatnya buatnyari gebetan atau sekedar temen asik buat sms atau bbm-an nantinya.


Awal yg indah ketika gue masuk ke suatu Club yg rating nya lumayan melambung waktu itu, kala itu kami lah pemegang server Love-5. Berkenalan dengan Staff dan Member club yg mayoritas seumuran dan asik asik membuat gue betah untuk bertahan duduk 'sila' diwarnet lesehan milik temen gue, Kiba.

Ketemu kurang lebih 3 bulan gue bersarang di Club tersebut ternyata ada secercah cinta untuk dihinggapi. Gue udah sempet nanyain facebook-nya dia, twitter-nya, dan juga nomor telfonnya ga ketinggalan.
Membuat gue seakan akan hidup kembali ketika apa dan siapa yg selama ini sedang deket sama gue itu membuahkan hasil yg 'manis'.


Dia cantik, umurnya lebih muda 1th dari gue meskipun secara fisik kita jauh 50th lebih tua dari gue, masuk kedalam kategori anak anak Elite kelas menengah ke samping dan rada sedikit ke atas, baik pastinya, dan itu yg membuat gue makin betah berlama lamaan tengkurep atau duduk dengan posisi sekenanya sambil smsan atau bbman. Kenapa gue ga pernah nelfon dia, karna gue adalah penganut paham Pelitisme jadi mohon maaf saja meskipun saya cinta tapi saya lebih cinta uang saku saya dibanding Aura Kasih sekalipun, seperti itu.


Si cantik ini anak SMP AL-AZHAR Bintaro dan karna dia cantik maka orang tuanya memberi ia nama, Bambang. Saking cantiknya orang tuanya seakan akan keliru anak ini betina atau jantan, tua atau muda, kaya atau miskin, berkumis tipis atau berjenggot memanjang ke bawah seperti Ahmad Dhani. Dan satu hal yg paling gue suka itu, bulu kakinya tebel kaya Gerry Salute atau Richeese Nabati *Kaya Peju*. Kebayangkan klo punya pacar bulu kakinya tebel kaya keset Alfa Mart itu rasanya gimana. Ga usah dibayangin gue takutnya ayam ayam dirumah lo mati.

Namanya Nuraini Fitriyyah Azizah, kita panggil aja Aziz ya biar agak sedikit ke kewanita-an *Engga becanda*. Gue biasa manggil dia Fitri. Jujur anaknya asik dan baik dan entah kenapa gue ngerasa nyaman banget pas lg bbman atau smsan sama dia, berasanya tuh kaya gue lg pake softex di kepala buat ngompres pas gue lg kena demam tinggi gara gara kebanyakan nonton Upin Ipin Hentai dan ke gep Coli di garasi rumah gue sama anak TK yg baru pulang dari Tauran. Sungguh tugas yg sangat mulia harus berakhir dengan nista, tragis.

Berhari hari, berminggu minggu, bahkan berbulan bulan gue smsan dan bbman sama dia. Saling mengomentari status atau hanya sekedar meng-like foto yg barusan kita upload menjadikan momen yg sangat indah dikala itu, sampai akhirnya kita di pisahkan dengan cara yg tak lazim.

Gak ada ujan gak ada ojek, secara tiba tiba dia jd agak sedikit renggang ke gue. Disitu kita mulai ada bibit bibit marah, mengambek, bahkan sampai ke pertengkaran sunyi versi Dunia Maya. Tapi apa tugas cowok yg hanya mampu untuk bersabar, mencoba mengerti dan menerima, serta mencoba untuk mendinginkan situasi dan membalikannya kembali ke situasi yg semula, ke dalam situasi yg indah.

Setelah beberapa hari gue udah berusaha sekuat tenaga dan rela menghabiskan uang jajan gue hanya untuk membeli Biskuat agar tetap kuat menghadapi kerasnya batu betina, Karena Biskuat semua jadi macan.
Macan opo cuk, akhirnya dia menghilang tanpa jejak dan gue udah coba melacak jejaknya dengan menggunakan Adiksensei, yaitu jurus yg mengandalkan indera penciuman adik alias suruh ngendus ngendus ke tanah layaknya anjing Anbu.

Hasilnya pun nihil, dia lari ke USA. gue bisa tau dia pergi ke USA karna dia sempet posting status di facebook "Gaenak klo lagi sakit di USA". Gue udah coba hubungin dia via facebook ga dibales, via sms jg mahal ga ada pulsa, via vallen penyanyi dangdut. Akhirnya gue akhirin dengan Kafarotul Majlis.

Maaf hanya ini yg dapat saya sampaikan, mohon maaf jika banyak kesalahan karna memang dari awal authornya ga niat gara gara ngantuk dan capek karna sore tadi udah sempet coli sebelum ashar. Maap yak hehe.


Sabtu, 24 Januari 2015

Namanya Nisa

Nisa, siswi SMA ISOD (Indonesian School of Damascus) yg baru baru gue kenal sejak tahun pertengahan 2010 lalu. Waktu itu sih gue masih duduk dikelas 8 SMP dan dia 11 SMA. Ada sesuatu yg membuat gue sampe sekarang inget bgt sama dia, entah itu wajahnya, senyumnya, tingkah lakunya, ataupun kebersamaan yg telah kita buat meskipun dalam status yg biasa biasa saja.
Awal mula gue deket sama dia itu waktu gue pindah sekolah ke Damascus, Syria karena bokap gue dapet job disana dan perusahaannya mempersilahkan keluarga diajak kesana, ga lupa jg biaya akomodasi dan sekolah gue dijamin oleh pihak perusahaan bokap.
Gue emang orangnya pendiem klo masuk di lingkungan orang atau lingkungan baru dan asing menurut gue. Hal pertama yg pengen bgt gue lakonin adalah "Nyari primadona sekolah", meskipun secara fisik dan mental gue emang ga masuk dalam kategori pria idaman ataupun lovely pet.
Masuk sebulan lebih 2detik gue sekolah disitu, dan selama sebulan itu gue nyerah menghadapi kenyataan bahwa primadona sekolahannya udah taken sama temen gue sekaligus kakak kelas. Akhir nya gue look around dan menemukan cewek berjilbab, tinggi kurang lebih 156cm, coklat manis, dan agak sedikit pendiem. Secara ga sengaja gue nyoba ngelawak-lawak tolol dan akhirnya laku jg gue disana sebagai pelawak labil dan sebagai duplicate-nya sule, trus gue coba sedikit ngecengin dia dan dibales dengan candaan malu malu tapir ditambah senyuman yg manis semanis pare di gerobak somay.



Dari permulaan yg gue mulai akhirnya gue mulai deket sama dia dan mulai terbiasa bercanda ataupun ngobrol sama dia. Masuk 2bulan kenal sama dia dan waktu itu jg bertepatan dengan acara Lomba APRESIASI KREASI SISWA/SISWI SEKOLAH LUAR NEGERI 2010 yg diselenggarakan di Lombok, NTB gue sempet duduk disebelah dia pas dipesawat. Yah namanya orang udah mulai ada getir2 cinta gitu dibilang seneng pasti, dibilang girang jg gue ngeri pesawatnya oleng pas gue tau2 Harlem Shake disayap pesawat. Tapi entah mengapa pas udah sampe lombok liat anak2 indonesia dari berbagai penjuru dunia itu rasa suka gue lama kelamaan pudar ditelan payudara dan body nan aduhai. Dibilang otak bokep gue ga sudi tapi hard disk gue 1TB 89% isinya video bokep sisanya foto2 bugil remaja2 bandung,jakarta,medan,surabaya,dan jogja, serta ga ketinggalan jg foto2 & video primadona jepang.Miyabi.

Lepas dari lombok akhirnya gue entas dari ruang lingkup penuh kemaksiatan karna beberapa kali gue ke-gep coli diparkiran sama temen gue. Tapi sialnya pas balik lg ke Damascus gue dapet seat yg jauh dari Nisa, disitu gue agak ngenes bgt karna gue harus rela leher gue kesleo gara2 keseringan nengok ke belakang, tempat dia duduk bersama guru pembimbing kami.
Gue menghela nafas stengah panjang mencoba untuk memahami makna dalam moment setan seperti ini, dan akhirnya gue mencoba nge-grepe2 pramugari disana tp hanya dapet tamparan yg hangat bukan dada besar yg padat. Gue elus elus dada, merobek2 daster nenek2 disebelah gue yg syok ngeliat gue bercumbu seat belt.

Sesampainya di Damascus dan sesampainya jg disekolah keesokan harinya gue siap untuk bertemu si manis jembatan kambing dengan tingkat kepedean yg over cook dan penampilan yg minim ketampanan gue melangkah dengan pasti menyambut paginya dengan tatapan nanar karna abis diomelin bokap gara2 ade gue sebelum berangkat sekolah gue celupin ke mesin cuci.
Waktu itu Nisa lg pake kacamatanya yg klo kena sinar matahari kacanya berubah gelap, mengenakan krudung khas pembantu komplek berwarna hitam, dan memakai hoodie "Trivium". Gatau dia anak metal atau bukan tp gue ga mikir kesitu yg penting gue udah ngerasa "comfort" sama dia.

Karna hari itu ga ada pelajaran total disekolah jd gue sama anak2 ISOD hanya anak SMP nya aja + Nisa pergi jalan2 yg berujung nongkrong diwarung deket sekolah.

Ngobrol dan cekikikan bareng sama orang arab dan diakhiri dengan mengabadikan moment2 indah tersebut dengan kamera handphone. Yaah, walau meskipun,biarkata gue ga bisa foto "seenggaknya" sih bisa disamping dia. Sukur2 palanya nemplok dibahu gue, pindah agama iya gue.

Namun ternyata, kebahagiaan itu harus diakhiri dengan perpisahan. Perpisahan gue dengan Nisa karna kontrak kerja orang tuanya expired. Ternyata kami barusan foto2 itu adalah pertanda bahwa Nisa akan pergi meninggalkan gue dan jutaan kenangan yg belum sempat terwujud. Entah bersama atau tidak.

Sampe sekarang gue masih inget tatapan matanya, raut wajahnya, dan senyumnya yg malu malu kecoa namun rentan untuk dilupakan. Setelah kepergian Nisa dari Damascus gue mencoba untuk menghubungi dia lewat pesan udara, Facebook.

Namun hasilnya nihil, karna memang dia jarang buka facebook.
Akhirnya selang beberapa tahun kemudian kira2 4tahun kurang 3detik gue sempet iseng komen fotonya dia di facebook karna gue liat dia baru saja mengganti foto profilenya 2hari yg lalu dan hasilnya dibalas dengan senyum semerkah dari bibir busuk gue.

Nisa send a message ke gue dan sampe sekarang gue masih nungguin balesan messagenya karna baru kemaren gue jawab pesan dari dia.
Ada sedikit kenangan yg tersimpan dan diputar di dalam memori tanpa batasan ini, di dalam Processor tiada tanding made in Sang Pencipta.Kenangan yg bisa dikatakan indah, untuk gue Sang Jomblo tiada arti.

Sabtu, 03 Januari 2015

Hubungan GAY dalam dunia pondok pesantren

Bumi gunjang GANJING!!!, langit mendung cucian belom kering...
Masih inget kan sama gue? em, maksud gue masih ingetkan klo gue anak pesantren? nah kali ini gue pengen ngebahas nih fenomena2 tolol yg biasa terjadi dalam ruang lingkup dunia pondok pesantren.


 #. BULLYING

Bullying, yaa udah pada kaga asing lg kan ama ini kata? Bullying adalah beragam perlakuan yg merugikan orang lain diantaranya, malakin, penindasan, pengucilan, dan intimidasi. Jadi bisa di definisikan Bullying adalah suatu hasrat ingin menyakiti orang lain. Mungkin kita udah biasa liat bullying di sekolah2 SMP/SMA sederajat di luar ruang lingkup pondok. Klo gue tafsirin sih bullying yg dilakukan sama anak2 sekolah formal mah belom ada apa2 nya dibandingin di pondok. Di pondok lo di bully, maka selama abang2an nye masih status bersekolah disono yaudah lo usap2 aje dada lo pake amplas. Soalnya gini, biasanya santriwan/santriwati yg udah lulus atau dinobatkan menjadi ALUMNI pondok tersebut bakalan ditawarin ngabdi di pondok itu, termasuk di pondok gue. Otomatis klo abang2an nye jd asatid (ustad) di pondok elu apalagi jd bagian pengasuhan makin suram idup lu disono tong. Oiya gue lupa ngasih tau motif2 bullying di pondok itu bijimana.



1.MALAKIN BOCAH KECIL
Ini biasanye dilakukan oleh oknum2 tertentu yg telah mempunyai nama di pondok tersebut. Misalnya anak bela diri (kung pu,karate,saolin,silat,silit, macem2) atau Mudabir (Pengurus/Manager) semacam OSIS gitu.
Paling rendah sih lo paling disuruh beliin dia jejanan make duit elu tp nyuruhnye masih alusan dikit dah kek jalanan jatibening. Klo klimaksnya mah dipintain duitnye gede dan itu kudu ada duitnye bijimanapun caranya, nah abis itu elu dibaein dikit ampe kurang lebih ampe jem digital lu menunjukan pukul 23.00 +.

Abis itu gue saranin aje mending lu sabar dah, banyak2 makan permen sugus biar hati lu manis :)) Paling besoknya kaga sekolah dulu alesannye sakit. "Afwan ustad ana amrot.." sambil merintih sok2 megang pala apa bulu kaki lu elu elus2, kali bae bulu kaki lu kena kanker rahim kan, bego jg kita ._.



2.MARAKNYA PERBUDAKAN
Jujur gue sendiri "pernah" dibudakin sama abang2an gue anak kelas 6 KMI (setara kls 12SMA). Pernah disuruh malem2 dibangunin secara paksa buat kabur ke warkop,burjo,atau angkringan buat beliin mereka rokok atau nasi beruang, beruangnye beruang empang.karna nasi kucing udah menstrim dan nasi anjing (sego kirik,sengsu=oseng oseng asu) udah menjamur di kota pelajar ini. Oknum2 nya? ya dia lagi iniii, abang2an lg bae yg nindas-_- Tapi Alhamdulillah alumni thn kemaren yg ngabdi cuman 1org dan itu orang baik macam spongebob begitu..

Sebenarnya bukannya ga berani ngelawan, cuman lebih cenderung diam menunggu kepastian, yaa kepastian buat bales dendam: Pas perpulangan. Karena klo udah perpulangan ga ada lg namanya status antara pengurus dgn a'dho (member), sama rata gaeess~.



3.BONDETISME

Sebelumnya ada yg udh pernah denger istilah "Bondetisme"? Bondet itu adalah ada seorang cowo/ cewe yg saling mencinta pasangannya satu sama lain. Namun pasangannya ini sama, dlm kata lain HOMBRENG, Homo Brengsek! Gue jg belom tau seluk beluk asal muasal usut punya usut atau legendanya kok bisa ada "vocabulary" baru gitu lho.. Aseli men, bondet ini bener2 penyakit yg kaco abitch. Emang udh ada hadistnya sih klo seseorang tidak bertemu atau melihat lawan jenisnya selama 40hr maka bisa timbul "Bondetisme" itu tadi.

Sebenarnya gue punya temen yg bondet, kita sebut aja Si Ucul. Si Ucul ini santri SMA/Sederajat tingkat akhir asal timur atas dikit bagian paha, Indomaret. Awalnya sih Si Ucul ini anaknye normal2 aja, tapi semenjak dia abis nyidang santri pas Si Ucul masih jadi pengurus itu kisah baru dimulai *tiup popcorn dari idung* *robek2 daster tetangga*.

Jadi si Si Ucul ini nyidang anak yg melakukan kegiatan "bondetisme" ini malam sebelum disidang. Sebut saja si bondet cilik ini Si Riebond dan Si Robaw. Si Riebond & Si Robaw lalu dibawa ke kelas pojok kanan atas (PKS) oleh Si Ucul dan 1 lg temannya yg kebetulan 1 jabatan. "Hey,pante! kau bondet kah?ha?ngaku saja kau sudah banyak org bilang kau sodok Si Robaw itu punya pantat!!" Si Ucul mengintrogasi dgn sangar sambil meraba2 bulu dada temannya (boong cuk santai). "Engga,al'akh aku ga bondetin Si Robaw.." Dengan muka memelas, (Al'akh adalah panggilan utk kakak kelas). "Jujur!! ngaku gak? klo ga ngaku gue yg ngaku nih.." *eh bego Si Ucul-_-*. Lalu mulai lah penghakiman 2org santri bondet, Riebond & Robaw di kelas pojok kanan atas.

 Kita sudah bisa membayangkannya gimana nasib 2 org kurcaci homo itu, kasian. Mungkin nanti mereka berdua hidupnya lebih sulit dari Hachi, lebih hina dari Raditya waktu SMP, atau mungkin lebih keparat seperti Sinchan.

Si Ucul mempunyai postur tubuh tambun, berkulit merah, berambut keriting, bermata satu, dan ada tulisan "ka fa ra" di keningnya. *itu dajjal begok!*. Si Ucul ini berkulit putih,agak sedikit gendut namun klo diejek gendut libidonya memuncak, berambut ikal, dan bermuka kecut2 sepet mirip rasa campuran selangkang pemain sepak bola dan ketek abang - abang tukang basoh. 

Maju jauh kedepan, ternyata Si Ucul mulai keliatan karmanya. Dengar dari kuping ke kuping, dia sekarang sedang dekat dengan salah seorang adik kelas yg duduk dikelas Tsanawiyah tingkat akhir. Tanpa basa basi disitu gue liat pake mata kepala bapa gue sendiri, mereka itu bagaikan Adam & Hawa, Upin & Sizuka, Doraemon & Dortmund *apa nyambungnya tolol*. 

Aseli, lo bayangin aje Cowok sama Cowok tidur bareng gelap2an berduaan pas subuh2 gue cek celananya basah semua.. o.O What they did last night? timbul ribuan pertanyaan yg berujung 1 jawaban yg menurut gue ini terlalu mustahil awalnya. 

Abis itu gue dan temen gue seorang bule celupan kopi luak berlagak menjadi seorang Detektip tp beda ama si Conan Edogawa & Inspector Gadget.
Sampe2 penelitian kami berujung dengan kunci emas dari seekor naga berkepala laron berbadan tapir berkaki 8 mirip kaki ayam ga punya kuku karna abis dipotongin pas pgn jum'atan. Temen detektif gue, taro lah namanya Marten Silahula. Si Marten Silahula ini pas waktu waya wayanya pengen sholat maghrib buka buku dan ga sengaja penanda bukunya itu jatoh lalu diraih sama si Marten ini. Namanya org timur kan agak udik gimane gitu yak, jd yaa rasa penasaran dan keingin tahuan yg gak penting ini timbul. Dibacanya penanda buku tersebut yg isinya adalah ajakan Si Ucul kepada 'bondetannya' anak kelas tsanawiyah tersebut, disini dia kita kasi nama Si Non karna dia made in Bandoeng. untuk menghisap alat vital Si Ucul itu. Sontak si 

Marten pun kaget lalu merobek2 hotpants spongebob, Marten pun berlari tanpa ada gundah menuju ke belakang kamar mandi. Disono pas bener gue lg ngeroko ama si Entis temen sebajingan gue asal Karawang. 
 Marten bercerita panjang x lebar x sisi x sungai danau, muara, laut kepada kami. Sontak si Entis kaget lalu menelan bulet2 bara rokoknya dari puser. Gue biasa aja pada saat itu, selang 30mnt kemudian gue baru tersontak kaget, kejang2, kesurupan, lalu joget gangnam style ditengah sawah sekalian bantu ngebajak sawah orang. Emang kemampuan otak gue buat menerjemah kalimat itu susah kek Google Translate suruh translate 1 bab Injil bahasa jerman dalam waktu sesingkat2 nya.

Yaudah gue akhirnya makin takut, gue takut keperawanan gue ternodai oleh predator predator sex yg sedang berkeliaran di area pondok pesantren yg sedang gue hinggapi ini.

But, sampai detik ini kedekatan mereka masih tetap akurat tajam dan terpercaya layaknya Metro Tipi. Mungkin memang mereka ditakdirkan untuk bersama. Bersama sama mengarungi samudra kehidupan dilingkungan pondok yg notabene nya lingkungan anak anak setengah iblis.

 Dan gak cuman kisah cinta terlarang Si Ucul & Si Non yg tersaji didalam pondok pesantren yg gue hinggapi ini, masih banyak lg.

Tapi mohon dimaklumi para pembaca, karena di pondok pesantren kami tidak ada gadis. Adanya hanya betina betina tua yg telah masuk kepala 4. Dan jujur saja, memang ada beberapa dari betina betina tua itu yg masih terlihat "Enak" untuk dicicipi. Karena penampilan dan pakaian yg mereka kenakan itu mengundang perhatian dan membangkitkan yg tidur. *si adik*

Tapi meskipun dimaklumi, namanya bondet/homo ini termasuk kedalam kategori penyakit hasrat yg tertunda. Hasrat yg meledak - ledak namuk tidak ada yg bisa diajak ataupun yg mengajak. Oleh karena itu mereka melakukan ini, secara tidak sadar. Awalnya.

Kalo pembaca tidak percaya, coba tanyakan saja pada pondok2 pesantren lainnya putra maupun putri. Bukannya ingin menakut - nakuti atau menjelek - jelekan akreditasi Pondok Pesantren via Dunia Maya. Namun inilah yg terjadi, saya menulis apa yg saya lihat, apa yg saya selidiki, dan apa yg terjadi sebenarnya. Kita berbicara fakta, dan pada faktanya memang ada yg namanya Homo itu sendiri.
Dan mereka hidup berdampingan dengan kita, tanpa kita sadari.

Baik cukup sekian beberapa wawasan serta pengalaman saya di pondok pesantren ini, semoga tidak bermanfaat bagi kalian semua. Inget! Cewek masih banyak, gak ada cewek adek pun jadi.
Gak punya adek, pinjem adek tetangga, tapi ati - ati digaplokin. Baayyy~